Dirgahayu Kemerdekaan Indonesia: Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan RI Ke-80 di Pondok Modern Darul Falah Cimenteng

  • Reading Time: 4 mins
  • - view: 10

Suasana Upacara di Pondok Modern Darul Falah Cimenteng

Dalam suasana penuh khidmat dan semangat kebangsaan, Pondok Modern Darul Falah Cimenteng menyelenggarakan Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 pada Ahad pagi, 17 Agustus 2025, bertempat di pelataran pondok yang luas dan rindang. Sejak pukul 06.30 WIB, seluruh santri, santriyah, dewan guru, hingga para pengurus pondok sudah berbaris rapi dengan mengenakan seragam upacara. Bendera merah putih telah berkibar gagah di tiang utamanya, menyambut pagi yang cerah sebagai simbol tegaknya persatuan dan kemerdekaan bangsa.

Acara dimulai dengan tertib: pasukan pengibar bendera yang terdiri dari santri pilihan melangkah tegap, memimpin jalannya prosesi. Seluruh peserta berdiri dengan sikap sempurna, menyanyikan Indonesia Raya dengan lantang, penuh semangat, dan rasa hormat yang mendalam. Lagu kebangsaan itu menggema di seluruh penjuru pondok, seolah mengingatkan kembali bahwa kemerdekaan adalah nikmat besar yang harus dijaga bersama.

Amanat Pembina Upacara

Yang bertindak sebagai pembina upacara adalah Pimpinan Pondok Modern Darul Falah Cimenteng. Dengan penuh wibawa, beliau menyampaikan amanat yang sarat makna. Beliau membuka pidatonya dengan mengenang kembali sejarah panjang perjuangan bangsa Indonesia, mulai dari masa penjajahan, lahirnya pergerakan nasional, hingga proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Dengan bahasa yang tegas, beliau menekankan bahwa kemerdekaan bukanlah hadiah, melainkan hasil dari perjuangan panjang, pengorbanan jiwa, raga, dan harta para pahlawan.

“Santri dan santriyah sekalian,” demikian beliau berujar, “jangan pernah melupakan sejarah. Kemerdekaan ini adalah warisan luhur yang harus kalian jaga. Sebagai generasi penerus, kewajiban kalian adalah mengisi kemerdekaan dengan belajar sungguh-sungguh, berakhlak mulia, dan siap mengabdikan diri untuk agama, bangsa, dan negara.”

Selain sejarah perjuangan bangsa, beliau juga menyinggung makna filosofis bendera merah putih. Warna merah melambangkan keberanian, semangat, dan pengorbanan yang tulus dari para pejuang yang rela meneteskan darah demi tegaknya kedaulatan bangsa. Sementara warna putih melambangkan kesucian, ketulusan hati, serta niat yang murni dalam setiap perjuangan. Perpaduan keduanya bukan sekadar warna, melainkan simbol identitas bangsa Indonesia: berani, tegas, dan bersemangat, namun tetap menjunjung tinggi kejujuran, kesucian, dan nilai-nilai luhur.

Beliau menekankan bahwa para santri harus mampu meneladani semangat merah putih tersebut. Merah berarti berani dalam menghadapi tantangan zaman, berani menolak kebatilan, serta berani berkorban demi kebaikan bersama. Putih berarti menjaga hati tetap tulus, ikhlas dalam menuntut ilmu, serta lurus dalam niat untuk mengabdi kepada Allah dan berbakti kepada negeri.

Jalannya upacara berlangsung dengan sangat tertib, penuh kedisiplinan, dan sarat nilai pendidikan. Para guru dan santri menunjukkan keseriusan mereka, tidak hanya dalam mengikuti prosesi upacara, tetapi juga dalam menyerap pesan moral yang disampaikan. Pemandangan ini menghadirkan kebanggaan tersendiri bagi seluruh keluarga besar Pondok Modern Darul Falah Cimenteng, karena semangat nasionalisme dan religiusitas dapat menyatu dalam satu kegiatan yang bermakna.

Bagi para santri, upacara ini bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan media pembelajaran karakter. Mereka belajar tentang pentingnya menghormati bendera, memaknai perjuangan, melatih kedisiplinan, dan menumbuhkan cinta tanah air. Pondok meyakini bahwa mencetak generasi berilmu harus sejalan dengan membangun jiwa yang cinta bangsa. Sebab, santri yang cerdas tetapi tidak memiliki nasionalisme akan kehilangan arah perjuangan.

Tak hanya berhenti pada prosesi, upacara ini juga menjadi momentum kebersamaan. Setelah selesai, para santri mengabadikan momen dengan foto bersama, sementara para guru berdiskusi ringan dengan mereka tentang makna perjuangan. Ada rasa haru yang muncul ketika semua menyadari bahwa mereka sedang menjadi bagian dari sejarah, menjaga api kemerdekaan tetap menyala melalui pendidikan dan pengabdian.

Doa dan Harapan

Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada bangsa Indonesia. Semoga generasi santri Pondok Modern Darul Falah Cimenteng tumbuh menjadi pribadi yang berilmu, berakhlak, dan berjiwa nasionalis. Semoga mereka menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan bangsa, serta menjadi pejuang di jalan Allah yang membawa kemaslahatan bagi umat.

Di bawah kibaran merah putih, kita memohon agar negeri ini selalu dijaga dari perpecahan, dilimpahi keberkahan, dan diberi pemimpin-pemimpin yang adil serta amanah. Semoga semangat kemerdekaan senantiasa mengalir di dada setiap anak bangsa, dan semoga Pondok Modern Darul Falah Cimenteng terus menjadi ladang pendidikan yang melahirkan generasi unggul, tangguh, dan berjiwa patriot sejati.

“Merdeka bukan berarti berhenti berjuang, melainkan awal untuk terus berkarya. Merah putih berkibar di angkasa, semoga ia juga berkibar di dada setiap santri, setiap anak bangsa.”

Artikel Pesantren Sebelumnya: Santri Melek Digital: Kuliah Umum Bersama Al-Ustadz Bahrul Firdaus

Oleh: Tim Media Center

Pondok Modern Darul Falah Cimenteng.