SIAP DIBINA: Sebuah Nukilan Kisah oleh Al-Ustadz H. Saepul Anwar, M.Pd di Pondok Modern Darul Falah Cimenteng.
Dalam sebuah kesempatan kunjungannya ke Pondok Modern Darul Falah Cimenteng Subang, 22 Juli 2025, Al Ustadz H Saepul Anwar, M.Pd yang saat ini diamanahi menjadi Ketua 1 Pengurus Pusat IKPM Gontor, menuturkan sebuah nukilan kisah (hikayah) yang terjadi saat KH Abdullah Syukri Zarkasyi memilih Ust H. Syamsuddin Basyir, M.Pd sebagai wakil pengasuh gontor 9 Kalianda Lampung tahun 2004.

Saat itu dikumpulkan guru-guru senior yang ada di Gontor oleh Kyai Syukri, lalu ditanya, kenapa Ustadz Syamsudin ditetapkan sebagai wakil pengasuh. Jawaban dari para guru senior beraneka ragam, mulai dari yang berdasarkan kapasitas, kemampuan, sampai pada hak prerogatif Kyai untuk menentukan.
Dari sekian jawaban tersebut, Ustadz Saeful Anwar memberikan jawaban alasan kenapa Ust Syamsudin dipilih. Yakni karena Ust Syamsudin dinilai pimpinan sebagai sosok yang paling siap dibina. “Ya, itu jawabannya” tutur Kyai Syukri. Pemberian amanah dan tanggungjawab di Gontor, dilakukan bukan karena seseorang itu paling pintar, paling punya kemampuan atau kelebihan lainnya. Tapi justru dilihat dari apakah seseorang tersebut dinilai siap untuk dibina dan diarahkan. Karena pada hakekatnya, penugasan di gontor, bahkan sampai pada level wakil pengasuh, merupakan bentuk didikan kyai terhadap santrinya.


Seseorang yang mempunyai mental dan kesiapan untuk dibina dan diarahkan, akan cepat belajar dan banyak mendapatkan ilmu serta pengalaman. Dibandingkan dengan seseorang yang punya kemampuan tapi tidak siap untuk dibina. Itulah kenapa terkadang kita melihat pimpinan memilih seseorang untuk suatu amanah tertentu, padahal menurut pandangan umum ada yang lebih kompeten atau “pantas” untuk mendapatkannya. Wallahu A’lam.
Artikel Pesantren Sebelumnya: Pelatihan Guru: Membaca Potensi Melalui Tes Dermatoglyphics Intelligence Analysis(DIA)