Pada hari Selasa, 19 Agustus 2025, Pondok Modern Darul Falah Cimenteng kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyelenggarakan Workshop Kurikulum Berbasis Cinta (KBC). Acara yang berlangsung di Gedung Mekkah Pondok Modern Darul Falah ini dipandu oleh narasumber berpengalaman, Drs. H. Tohidin, M.Si., dan diikuti oleh para guru Madrasah Aliyah (MA) dari berbagai sekolah di wilayah Cijambe.

Sambutan Pimpinan Pondok
Kegiatan workshop diawali dengan sambutan penuh makna dari Pimpinan Pondok Modern Darul Falah Cimenteng, Al-Ustadz Komaarudin, M.Pd. Dalam kesempatan tersebut, beliau menegaskan betapa pentingnya peran seorang guru dalam dunia pendidikan. Menurut beliau, pendidikan bukan hanya sebatas transfer pengetahuan, melainkan sebuah proses pembentukan karakter dan jiwa.
Beliau mengutip sebuah ungkapan yang sangat masyhur di dunia pendidikan:
“Tariqoh ahammu minal maddah, wal-mudarris ahammu minat tariqoh.”
Artinya, metode lebih penting daripada materi, namun guru lebih penting daripada metode.


Pernyataan tersebut menjadi pesan utama bahwa kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kualitas guru. Guru bukan hanya sekadar penyampai materi, tetapi juga sosok yang menginspirasi, membimbing, dan menjadi teladan nyata bagi peserta didiknya.
Materi Utama: Pembelajaran Mendalam
Dalam sesi inti, Drs. H. Tohidin, M.Si. mengajak para peserta untuk memahami dan mengimplementasikan konsep pembelajaran mendalam (deep learning). Menurut beliau, pembelajaran mendalam adalah proses belajar yang melibatkan olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga. Dengan kata lain, seorang pendidik harus mampu menghadirkan pembelajaran yang tidak hanya berorientasi pada aspek kognitif, tetapi juga menyentuh ranah afektif dan psikomotorik siswa.



Beliau juga memaparkan secara runtut mengenai kerangka kerja pembelajaran mendalam, mulai dari pengertian, prinsip dasar, hingga aplikasinya dalam dunia pendidikan modern. Taksonomi pembelajaran ramah kognitif juga dijelaskan sebagai salah satu strategi untuk memastikan bahwa proses belajar mampu mengembangkan daya pikir kritis, kreatif, serta menumbuhkan sikap positif dalam diri siswa.
Rangkaian Praktik dan Penyusunan RPP
Workshop ini tidak hanya berisi paparan teori, tetapi juga sesi praktik langsung. Para guru diberikan kesempatan untuk menyusun perangkat pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), modul ajar, hingga simulasi pembelajaran berbasis KBC. Melalui praktik ini, peserta tidak hanya memahami konsep, tetapi juga mampu mengaplikasikannya sesuai kebutuhan dan karakteristik siswa di sekolah masing-masing.
Diskusi interaktif pun mewarnai jalannya acara. Para peserta antusias mengajukan pertanyaan, berbagi pengalaman, dan mendiskusikan tantangan nyata dalam dunia pendidikan. Narasumber dengan sabar memberikan arahan serta solusi praktis, sehingga suasana workshop terasa hidup, penuh semangat, dan saling menguatkan.

Harapan dan Penutup
Melalui workshop ini, Pondok Modern Darul Falah Cimenteng berharap lahir generasi pendidik yang tidak hanya cerdas dalam menyusun strategi pembelajaran, tetapi juga ikhlas dan penuh cinta dalam mendidik. Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) diharapkan menjadi pendekatan baru yang menyatukan aspek intelektual, emosional, dan spiritual, sehingga pendidikan mampu melahirkan insan-insan yang berilmu, berakhlak, dan berjiwa sosial tinggi.

Dengan semangat kebersamaan dan cinta dalam mengajar, para guru akan semakin siap menghadirkan pembelajaran yang bermakna, relevan, dan membekas di hati para siswa. Acara pun ditutup dengan doa bersama dan harapan agar hasil workshop ini dapat memberikan dampak nyata bagi peningkatan mutu pendidikan, khususnya di lingkungan Madrasah Aliyah se-Cijambe dan umumnya bagi dunia pendidikan di Indonesia.
Artikel Pesantren Sebelumnya: Semarak Lomba Agustusan 2025: Santri & Guru Bersatu dalam Kegembiraan