Pondok Modern Darul Falah Cimenteng mengadakan Apel Pembukaan Semester Kedua pada Sabtu, 30 Desember 2023. Apel dihadiri oleh Bapak-bapak Pimpinan Pondok, Dewan asatidz dan seluruh santri yang bertempat di Pelataran PM Darul Falah.
Dalam sambutannya, Bapak Pimpinan Kyai Komaruddin M.M.Pd selaku pembina apel menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada seluruh santri yang telah datang kembali ke pondok tepat pada waktunya.
kita semua dapat ber muwajahah, dapat bersama-sama kembali menjalankan aktivitas, melaksanakn kewajiban kita, yaitu kewajiban yang begitu wajib hukumnya yaitu tolabul ilmi. Ada salah satu Dosa besar yang dimana ketika kita meninggalkannya itu tidak merasa dosa, yaitu meninggalkan Pengajian/meninggalkan tolabul ilmi. libur kita kemarin itu hanya sekedar pindah waktu saja dan pindah tempat, hanya untuk merefres saja hanya untuk berhenti mencari ilmu, maka oleh karna itu di awaltahun atau pertengahan tahun di awal semester ke-dua ini jadikan sebuah momen apa yang tidak tercapai di semester ke-satu,maka raih dengan maksimal di semester dua. biddillah biroddatillah bikog’ratillah.
kita sama-sama diberi kesempatan oleh Allah, dipilih oleh Allah untuk tetap bisa melaksanakan kewajiban kita mencari ilmu, masih bisa diberikan amanah oleh Allah untuk bisa melaksanakan berada di Pondok, ditempat yang sudah benar.
Karena banyak sekali anak-anak yang ada diluaran sana belum diberikan kesempatan oleh Allah, maka sepantasnya kita bersyukur disaat orang lain sekarang masih mempersiapkan diri untuk berlomba-lomba dalam kemaksiatan, baik yang disengaja ataupun tidak disengaja.
Kita dipilih oleh Allah, kita di persiapkan oleh Allah untuk terhindar dari segala kemaksiatan-kemaksiatan.
Dan tarkul ma’asi ini salah satu perbuatanyang susah di era Globalisasi saat ini untuk di hindari, kalau kita ingin menghindar dari kemaksiatan saat ini itu sangat susah, tebar kemaksiatan sudah dimana-mana, dirumah dengan hv, diluar apalagi, tapi ternyata Allah memberi kasih sayang lebih terhadap kita sehingga kita diselamatkan, minimal saat ketika kita di pondok kita tidak melaksanakan kemaksiatan minimal ketika kita sedang berada di Pondok.
Kalau selama seminggu atau dua minggu kemarin, dihari pertama, kedua, ketiga mungkin masih bercengkrama dengan orang tua, dihari selanjutnya kita lupa bahkan memposisikan orang tua kita itu tidak lebih penting dibanding dengan hv, posisi orang tua, posisi ibadah, posisi semuanya tergantikan dengan hv, kita memuja-muja sang dajal yang telah ada di depan mata kita, hv melupakan segalanya.
Tapi mulai hari ini minimal, untuk tidak kembali memposisikan orang tua kita itu lebih penting dari benda hanya sekedar mainan, hari ini dan seterusnya kita sudah mulai merasa rindu terhadap orang tua, kemarin ketika dirumah berapa kali kita melanggar yang diperintahkan oleh orang tua.
Al-qur’an yang menyuruh: “ Bilang Ah.” saja itu Haram hukumnya, gak tau berapa kali kemarin ketika kita di rumah, sudah mengabaikan perintah orang tua, dan tidak merasa rindu terhadap orang tua, karna seharian mungkin berada di pinggirnya.
Kita diingatkan kembali bahwa kewajiban, luruskan Niat maksimalkan Ikhtiar, luruskan dulu niatnya kalau kesini kita melaksanakan kewajiban, luruskan lagi bahwa kesini kita ini melaksanakan ibadah, tidak ada yang lain,kita niatkan semata-mata hanya karna Allah swt..
Karena faktanya dari sekian ratus orang bahkan ribuan orang, yang hari ini bisa berdiri tegak, yang hari ini bisa melaksanakan aktivitas seperti kita tidak begitu banyak,
yang Subuh bisa melaksanakan berjama’ah subuh, yang tadi subuh melaksanakan kobli’ah subuh, yang solat tahajud bisa melaksanakan berjama’ah tahajud, tidak sebegitu banyak oleh Allah dipilih.
Setelahnya kemarin di rumah, berleha-leha di rumah, saya yakin ketika dirumah itu tidak seketat di Pondok, wallahu’alam santri putra yang tukang adzan bisa adzan di rumah,kemana ketika kemarin?, apa yang kita kunjungi kemarin?, tempat apa yang kita hadiri kemarin?, Maka anak-anakku, para ustadz semuanya kita niatkan kembali, inilah bentuk amaliah ibadah kita.
Orang yang paling bahagia kata rasul: “ Adalah orang yang hari ini lebih baik daripada hari kemarin.” tahun ini lebih baik daripada tahun kemarin, semester ini lebih baik daripada semester kemarin. Oleh karena itu kita sama-sama kembali meluruskan niat, kita sama-sama ingin beribadah hanya karena Allah, urusan mampu dan tidak mampu, urusan bisa dan tidak bisa, urusan berprestasi dan tidak berprestasi, urusan pintar dan tidak pintar
semuanya hakkulyaqin itu milik Allah.
karena pada hakikatnya kita berdiri disini itu karena ijinnya Allah, semua itu memiliki kelebihan, hanya ada yang bisa terlihat dan tidak bisa terlihat, hanya ada yang bisa di rasakan dan tidak bisa dirasakan, dalam hal-hal tertentu pasti berprestasi, gak ada yang kurang hakikatnya kelebihan kekurangan kita itu hanya hanya allah yang menentukan.
Tugas kita luruskan niat, maksimalkan ikhtiar sekurangnya kita serahkan kepada Allah, selebihnya itu urusan Allah.
Jadi harus betul-betul memiliki tujuan yang jelas maka niata ini sangat penting, tujuan kita jelas disana tercatat besar setiap hri kita kita baca “ Jadilah santri yang kuat taat dan bermanpaat.” Maka ada seorang pengusaha sukses ditanya,