Melatih praktek jenazah merupakan proses untuk mempersiapkan individu dalam menangani jenazah dengan penghormatan, kepedulian, dan keahlian yang diperlukan sesuai dengan norma dan nilai-nilai budaya yang berlaku.
Pelatihan ini meliputi berbagai aspek, seperti prosedur penanganan jenazah, pemeliharaan kebersihan, penggunaan alat pelindung diri, serta aspek-aspek psikologis dalam berurusan dengan keluarga yang ditinggalkan.

Sebagai bahan bekal untuk menjadi alumni, siswa akhir KMI PM Darul Falah Cimenteng mendapat kesempatan untuk belajar Pemulasaraan jenazah (10/05)
Pemulasaraan jenazah adalah proses pemeliharaan dan penanganan jenazah setelah seseorang meninggal dunia. Tujuan utamanya adalah untuk menjaga kebersihan, menghormati jenazah, dan menghindari penyebaran penyakit. Proses ini dapat melibatkan beberapa langkah, tergantung pada budaya, agama, dan regulasi yang berlaku di suatu wilayah.


Langkah umum dalam pemulasaraan jenazah meliputi:
- Pemandian: Mandi jenazah merupakan langkah awal dalam proses pemulasaraan. Tujuannya adalah membersihkan jenazah dari kotoran dan meningkatkan kebersihan.
- Pengkafanan: Pengkafanan dilakukan dengan mengenakan kain kafan atau pakaian yang bersih dan layak. Ini merupakan bagian dari persiapan jenazah untuk dimakamkan atau dikremasi.
- Pembersihan dan pembalseman: Di beberapa budaya, jenazah dapat dibersihkan secara lebih rinci dan dibalsem untuk menjaga kebersihan dan memperlambat proses dekomposisi. Pembalseman dapat menggunakan bahan kimia khusus untuk tujuan ini.
- Perawatan fisik: Bagian-bagian tubuh yang mungkin mengalami luka atau kerusakan dapat diperbaiki atau ditutup dengan perawatan khusus, seperti penjahitan atau penggunaan makeup.
- Penyimpanan: Setelah proses pemulasaraan selesai, jenazah biasanya disimpan dalam peti mati atau lemari pendingin untuk menjaga kebersihan dan mencegah perburukan kondisi jenazah sebelum prosesi pemakaman atau kremasi dilakukan.
Pemulasaraan jenazah juga sering melibatkan aspek-aspek keagamaan dan budaya tertentu, seperti doa, ritual, atau upacara yang dilakukan oleh anggota keluarga atau tokoh agama. Praktek pemulasaraan dapat berbeda-beda di setiap masyarakat, tergantung pada tradisi dan kepercayaan yang ada.
Kegiatan ini dibimbing langsung oleh Bapak Masrur (Guru mengaji kampung Cimenteng)yang diikuti langsung oleh seluruh siswa akhir KMI Devoted Generations.
Semoga dengan diadakannya agenda ini, bisa menjadi bekal untuk diluar nanti, dan bermanfaat bagi masyarakat dan sekitarnya.