Utsman bin Affan merupakan salah satu sahabat Nabi yang kaya dan juga sangat dermawan. Dengan kekayaan dan kedermawanannya, dia banyak memberikan harta bendanya untuk menegakkan agama islam.
Salah satu contoh kedermawanannya yaitu pada saat Perang Tabuk melawan Romawi, Utsman menyediakan 300 ekor unta dan 1.000 dinar dari kantong pribadinya untuk bekal perang. Utsman juga tidak segan mengeluarkan hartanya untuk kebaikan umat Islam. Misalnya ketika Utsman bin Affan membeli sebuah sumur milik orang Yahudi di Madinah untuk umat Islam.
Dalam buku Usman bin Affan yang ditulis Muhammad Husein Haikal, pada saat itu di Madinah hanya ada satu sumur yang mengeluarkan air. Sumur tersebut dimiliki seorang Yahudi.
Mendengar apa yang telah disampaikan oleh Rasulullah tersebut, Utsman bin Affan langsung mendatangi seorang Yahudi pemilik sumur tersebut. Dengan segala kepandaiannya dalam bernegosiasi, utsman pun berhasil membeli sumur tersebut dengan harga 12.000 dirham.
Utsman pun menyerukan kepada kaum muslimin agar mengambil air sumur tersebut sebanyak mungkin pada hari ketika sumur tersebut dimiliki oleh utsman. Kondisi demikian berjalan beberapa waktu. Hingga akhirnya Yahudi pemilik sumur tersebut menawarkan kepada Utsman untuk membeli secara penuh. Utsman mengeluarkan 8.000 dirham lagi dari kantongnya untuk melunasi harga sumur tersebut.
Sumur itu sudah dimiliki Utsman secara penuh. Sumur ini lantas diberikan dan diwakafkan kepada umat sehingga umat Islam bebas mengambil air kapanpun mereka butuh. Sumur tersebut dikenal dengan nama sumur Raumah.
Dengan demikian, begitu juga menarik apa yang dilakukan oleh dari Bapak Ihik.
Bapak Ihik merupakan warga asal Cimenteng, yang mewakafkan tanahnya seluas 2 tumbak ( 28 Meter ) ke Pondok Modern Darul Falah Cimenteng.
Pada tanah yang diwakafkan tersebut alhamdulillah mengeluarkan sumber mata air bersih yang bisa digunakan untuk kemanfaatan yang lain.
Lokasi sumber mata air bersih ini terletak kurang lebih 300 meter di sebelah dari Masjid Jami’ Al- Hamid PM Darul Falah Cimenteng.
Maka dari itu, sumber mata air yang diwakafkan oleh Bapak Ihik tersebut menjadi pusat sumber mata air yang sangat berguna untuk kebutuhan baik Ibadah atau yang lain.
Ini merupakan pelajaran yang sangat berharga yang bisa diambil bagi kita semua.
Karena pada hakikatnya PM Darul Falah Cimenteng merupakan Lembaga Pendidikan yang berdiri untuk semua golongan, dan sangat terbuka bagi semua kalangan.