WORKSHOP PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN

  • Reading Time: 2 mins
  • - view: 76

Dalam Rangka Peningkatan Mutu Pendidikan, Darul Falah menghadirkan Dosen FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kegiatan workshop ini berlangsung selama tiga hari, yaitu pada tanggal 29–31 Mei 2025. Di hari pertama, kegiatan diawali dengan acara pembukaan yang dibuka langsung oleh Ketua Dewan Pembina, Al-Ustadz H. Agus Maulana. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan,
“Selagi kita punya kesempatan, maka gunakanlah kesempatan tersebut untuk menggali potensi dan memanfaatkannya.”
Pesan ini beliau sampaikan secara jelas kepada para asatidz dan asatidzah yang hadir.

Sesi kedua di hari pertama diisi dengan pengenalan materi tentang konsep “MIKIR”, yang merupakan kepanjangan dari Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi. MIKIR adalah konsep yang sering dikaitkan dengan metode pembelajaran aktif dan bermakna. Konsep ini menekankan bahwa pembelajaran yang efektif melibatkan pengalaman langsung, interaksi dengan orang lain, pertukaran ide dan informasi, serta refleksi atas apa yang telah dipelajari. Metode ini sangat menarik untuk diimplementasikan dalam proses pembelajaran di setiap kelas dan mata pelajaran.

Pada hari kedua, sesi pertama menjadi momen paling menyenangkan karena para asatidz dan asatidzah merasakan secara langsung bagaimana menjadi peserta didik dengan menggunakan metode pembelajaran aktif.

Dr. Bahrissalim menyampaikan dan mempraktikkan sebanyak tujuh metode pembelajaran, yaitu:

  1. Poster Session
  2. The Power of Two
  3. Snowball
  4. Information Search
  5. Index Card Match
  6. Card Sort
  7. Poster Commercial dan Jigsaw

Beliau juga menyampaikan kutipan dari Konfusius:
“Saya mendengar dan saya lupa. Saya melihat dan saya ingat. Saya melakukan dan saya mengerti.”
Ungkapan ini menekankan bahwa pembelajaran melalui tindakan dan pengalaman lebih efektif dibandingkan hanya mendengarkan atau melihat.

Selain itu, beliau juga memperkenalkan konsep Quantum Teaching dari Bobbi DePorter yang dikenal dengan istilah TANDUR, yang merupakan singkatan dari:
• Tumbuhkan minat siswa
• Alami
• Namai
• Demonstrasikan
• Ulangi
• Rayakan
Dalam penerapan metode pembelajaran aktif ini, “ruh” guru menjadi faktor penting yang menentukan keberhasilan proses belajar santri dan santriyah.


Hari ketiga merupakan hari terakhir workshop, yang diisi dengan kegiatan micro teaching dari lima kelompok peserta. Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana pemahaman para asatidz dan asatidzah terhadap materi yang telah dipelajari, serta melihat sejauh mana kemampuan mereka dalam menguasai kelas.

Oleh: Tim Media Center PM Darul Falah

Official Team of Pondok Modern Darul Falah, Cimenteng, Media Center.