Nilai Pondok Pesantren, pendidikannya tidak pernah hilang dari nilai-nilai yang telah diberikannya. Begitu juga apa harapan dari pendiri Gontor bapak-bapak Trimurti. Selalu mengharapkan pembenaran dari tiap pergerakannya. Tarbiyah ‘amaliyah juga menjadi wasilah bagi para santriyah kelas 6 untuk menumbuhkan ruhu-l-mudarris jiwa seorang pengajar.
Pada hari Sabtu 27 April 2024, PM Darul Falah Cimenteng melaksanakan agenda Tarbiyah Amaliyah perdana yang bertempat di Gedung Makkah.

Agenda ini merupakan agenda perdana atau pertama kalinya diadakan di Pondok Darul Falah. Keterangan itu disampaikan oleh tim panitia Tarbiyah ‘amaliyah ketika diwawancarai oleh tim media, yang bertempat di Gedung Makkah.

“berjumlah 23 siswa/i akhir yang terdiri dari 15 siswa dan 8 dari siswi tengah mengikuti kegiatan ini. Kegiatan ini akan berlangsung selama satu pekan kedepan, yang mana setiap hari ada 2 atau 3 calon guru yang mengikuti ujian praktek mengajar ini,” papar Ustadz Albi selaku panitia pelaksana Tarbiyah ‘amaliyah.
“ Kami harapkan semoga ini menjadi bekal untuk mereka, bukan cuma menjadi guru, tapi disini juga mengajarkan untuk melatih kedisiplinannya, waktunya, ketertibannya dan lain lainnya,” tutup Ust Albi.
Sebelum ujian dilaksanakan perkelompok, diadakanlah Tarbiyah ‘amaliyah Perdana oleh 2 orang siswa akhir di tempat yang sama. Siswa/siswi akhir yang mendapat amanat untuk melaksanakan Tarbiyah ‘amaliyah Perdana tahun ini ialah Yanti (Cimenteng) dan Muhammad Abidin (Walahar) yang bertempat di Gedung Makkah dan dihadiri oleh siswa/i akhir dan segenap pembimbing.
Ukhti Yanti praktek mengajar di kelas 2-A pelajaran Mahfudzot, sedangkan Akhi Muhammad Abidin praktek mengajar di kela 2-B pelajaran Muthola’ah. Masing masing calon guru praktek mengajar yang berdurasi sekitar 40 menit.


Secara teknis, setiap santri peserta ‘amaliyah tadris akan bertugas sebagai pengajar menggantikan pengajar utama. Mereka mendapatkan tugas untuk mempraktikkan tata cara mengajar dengan benar dan tertib serta dipantau oleh para evaluator (muntaqid) dari guru senior dan santriwati kelas 6 KMI.
Bukan cuma itu, setelah praktik mengajar usai, para santri dihadapkan dengan Dars al-Naqd. Mereka dilatih bagaimana tata cara kritik mengajar usai Tarbiyah Amaliyah, banyak sekali pelajaran berharga yang didapat dalam kegiatan ini.
Alhamdulillah praktik mengajar ini dapat berjalan lancar hingga usai. Setelah ini, para santri akan langsung dihadapi dengan ujian berikutnya, yaitu ujian lisan dan ujian tulis. Semoga siswa akhir KMI Devoted Generation senantiasa diberikan kekuatan, kemudahan, dan kelancaran, serta mendapatkan hasil yang terbaik.